Melepasmu Dengan Penuh Kebanggaan

Sambutan ini saya sampaikan pada wisuda santri Madrasah Aliya Darul Ihsan, 10 May 2025.
 

Yang Terhormat,

Pimpinan Pondok MA Darul Ihsan

Ustadz dan Ustadzah

Orang Tua/Wali Santri Madrasah Aliya Dahrul Islam

Santri pemilik dan pewaris masa depan


Izinkan kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya, atas setiap pengalaman pembelajaran yang tidak hanya diterima oleh anak-anak kami sebagai peserta didik MDarul Ihsan, juga bagi kami selaku orang tua/wali, pengalaman yang memberi kesempatan kepada kami untuk terus bertumbuh dan siap atas berbagai perubahan. Darul Ihsan, tidak sekedar institusi pendidikan formal dengan output secarik ijazah, lebih dari itu merupakan ruang interaksi transformatif, memperkuat karakter dan mengukuhkan semangat, dari yang labil menjadi stabil, ragu menjadi mantap/yakin, semula pemalu menjadi percaya diri, abai menjadi bertanggungjawab, skeptis menjadi kritis. Pengalaman transformasi ini yang saya temukan pada diri anak saya secara pribadi, dan boleh jadi pengalaman ibu dan bapak terhadap anak-anak. Alhamdulillah


Ustadz, Ustadzah, ibu dan bapak orang tua/wali santi, serta seluruh santri yang berbahagia

 

Kita patut bersyukur dengan peristiwa yang terjadi pada hari ini, tentang anak-anak kita yang bisa menamatkan pendidikan menengah atas, ini semua tidak terjadi dengan sendirinya, ada proses terus menerus yang dilakukan orang tua/wali, guru dan tentu santri itu sendiri, dalam proses ini tidak sedikit pengorbanan, pengabaian kesenangan untuk sebuah tujuan yakni mempersiapkan anak-anak menyambut tantangan zamanya.  Semoga ikhtiar kita dalam pendidikan, dalam menumbuh suburkan anak-anak menjadi generasi terdidik dan terpelajar menjadi amal soleh disisi Allah SWT.


Tanpa bermaksud menarik kesimpulan terburu-buru, perasaan kita sebagai orang tua/wali tentu sama, tentang pentingnya pendidikan, sebagai alat untuk merubah keadaan, hal ini kita dapati dalam berbagai pengalaman kita pribadi atau dari mereka yang kita kenal, dan sebagaimana juga kita temukan dalam literatur sejarah, tentang peran orang-orang terdidik dalam merubah keadaan, tidak hanya dirinya, keluarga bahkan jauh lebih luas, serta bagaimana kebodohan melahirkan siksaan dalam kehidupan, menjadi sebab keterjajahan. Kesadaran itu yang membawa saya dan tentu saja ibu/bapak menjatuhkan pilihan menempatkan anak-anak menjadi santri di MA Dahrul Ihsan, anak-anak tidak hanya dibekali berbagai konsep tentang ilmu pengetahuan, mereka juga dilengkapi dengan kesadaran adab/akhlak/moral.


Ilmu dan adab yang bersenyawa dalam diri inilah yang dibutuhkan dalam pergulatan kehidupan, menjadi orang yang berilmu pengetahuan memberi kesempatan kepada kita untuk memperoleh yang diharapkan, tanpa adab kesempatan yang diraih tidak dapat dipertahankan, kita menyaksikan bagaimana seorang yang berpendidikan tinggi menjadi sewenang-wenang dalam jabatan, bertindak koruptif, manipulatif bahkan merintangi hak oang lain kemudian jatuh, banyak bukti yang bisa kita pungut dari berbagai sumber tentang hal ini, begitu juga, kita menyaksikan bagaimana seorang yang berilmu dan beradab menjadi pembahwa kebaikan dalam kehidupan, tentu kita semua mau menjadi bagian dari itu, tidak sekedar menjadi penerima manfaat, tapi menjadi bagian yang membawa maslahat. Oleh karena persenyawaan ilmu dan adab pada diri haruslah terus diupayakan, menerapkan dalam kehidupan, sehingga menjadi kebiasaan.

 

Ustadz, Ustadzah, ibu dan bapak orang tua/wali murid, serta seluruh santri yang amat kami cintai

 

Seorang teman pernah berkata padaku ‘apa yang kita jalani, raih saat ini, boleh jadi apa yang pernah kita bayangkan, angankan, mimpikan, harapkan di masa lalu, jangan pernah malu dan ragu untuk bermimpi yang baik tentang dirimu’ sebagai contoh peristiwa kelulusan hari ini, pada mulanya lulus adalah mimpi waktu berselang kini menjadi kenyataan, dari kelulusan hari ini kita belajar, mengambil hikmah, yakni tentang waktu yang membentang diantara cita-cita yang diharapan dan kenyataan yang direngkuh, waktu yang kita hiasi dengan berbagai tindakan yang kita sebut sebagai pengorbanan. Pengorbanan ini yang membawa kita pada kebahagiaan hari ini, akan terus begitu, siapa dirimu dimasa depan menuntut jalan pengorbanan yang dimulai waktu-waktu sebelumnya, sebagaimana ungkapan indah Sayyidina Ali ‘Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kau jalani, yang membuat kamu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit’


Pada kesempatan yang baik ini, saya sampaikan pertanyaan reflektif untuk direnungi  kita semua khususnya anak-anak “siapa saya 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun mendatang ?’’ definisikanlah dirimu dimasa depan sejak saat ini, jangan malu, atau merasa definisi itu terlalu tinggi, sebagai contoh ‘ saya Hari Dermanto, di tahun 2030 adalah seorang DR Ilmu Hukum, Memimpin Firma Hukum yang memegang kepercayaan untuk menangani berbagai persoalan hukum penting di Pemerintahan Daerah di Kalimantan Timur, dan Institusi Swasta, dengan jumlah partner 5 orang dan 30 assocaite’ mendefinisikan diri, kita kenal sebagai afirmasi positif, atau berprasangka baik terhadap diri, berprasangka baik pada Allah SWT pemilik semesta, jangan malu dan ragu untuk definisikan dirimu di masa depan, tetang kamu dimasa depan, tentang peranmu dimasa depan.


Santri MA Dahrul Ihsan yang membanggakan,

 

Teruslah menjadi pembelajar, lulus dari MA Dahrul Ihsan, bukan garis finish dalam perjalanan, ini bekal perjalanan berikutnya, mimpilah yang tinggi berjuanglah dan lampaui mimpimu. Kepada Pimpinan Pondok, Ustadz dan Ustadzah kami sampaikan terimaksih atas kesabaran, ketabahan dan keteladanan dalam mendidik serta menjadi teman tumbuh anak-anak, tidak mudah menjadi seorang guru yang menangani berbagai macam karakter hingga membawa mereka sampai ketitik ini, dan kepada seluruh orang tua/wali santri kami ucapkan selamat.

 

Dikesempatan ini sama-sama kita panjatkan doa untuk Pimpinan Pondok, Ustad/Ustadzah, serta kita semua diberi kesempatan untuk beroleh umur panjang, untuk terus dapat mengerjakan amal soleh, dan berkesempatan menjadi saksi atas keberhasilan mereka mengisi masa depan dan membawa kebaikan untuk kita semua di masa itu. Pondok Pesantren Dahrul Ihsan terus ada dan menjadi rumah yang melahirkan pribadi-pribadi teladan memberi ruh pada kehidupan karena membawa kebaikan.

 

Lepas panah dari busurnya

Menancap tegas pada sasaran

Jika Dahrul Ihsan tempat mondoknya

Ilmu dan akhlak jadi perhiasan

 

jika doa sudah dipanjatkan

Langkahkan kaki untuk wujudkan

Sabar dan Syukur menjadi teman

Sukses menanti di masa depan.

 

Maaf lahir batin,

Komentar

Postingan Populer