Kepinginnya Masuk Liqo PKS

beberapa buku yang saya baca tentang demokrasi harus dibangun dari partai yang kuat dan mapan, kuat dari sisi bangunan ideologi dan mapan dari sisi bagaimana perkaderan dilakukan secara simultan dalam memperkuat basis dan mentransformasi ideologi kepada basis. Berbekal kemampuan analsis yang tidak terlalu tajam dalam membedah, jatuhlah pilihan kepada Partai Keadilan Sejahtera, sebagai organisasi politik untuk menyalurkan syahwat politik saya, yang berarti saya harus masuk kedalam tahapan perkaderan PKS yakni masuk ke liqo (sebuah forum perkaderan yang harus ditempuh seorang anggota untuk menjadi bagian dari PKS).

keinginan saya itu kemudian kusamapikan kepada teman yang kebetulan sudah lama berkecimpung, pada satu kesempatan di sebuah masjid setelah bada Ashar.

"Ana mau masuk liqo gimana caranya" tanya saya dengan sungguh-sungguh di ikuti mimik muka serius dan penuh harap mendapatkan jawaban yang kuinginkan.
"Akhi antum serius untuk masuk PKS?" dia bertanya balik kepadaku dengan mimik yang tidak kala serius di lengkapi dengan senyum.
"ana Serius!!!" kataku mencoba meyakinkan
"tapi Antumkan anak HMI" jawabnya kepadaku, yang kuanggap sebagai penolakan atas niatku
"apa salahnya dengan HMI, sepengetahuanku bahwa PKS di bangun oleh alumni-alumni HMI (kusebut pula beberapa tokoh) dan setahuku di PKS kota Balikpapan banyak juga alumni-alumni HMI" kataku coba menjelaskan kepadanya, dengan wajah terkejut kenapa kok ada nada negatif terhadap HMI dan perlakuan diskriminatif.
"bukan HMInya, tapi setahuku antum seorang Syiah" katanya lagi untuk mempertahankan argumenya dan mempertegas sikapnya.

jawaban terakhirnya membuat aku terkejut, kenapa dengan Syiah salahkan seseorang yang mengikuti mazhab syiah untuk masuk partai politik yang dianggap bisa menjadi jembatan untuk menyalurkan syahwat politik.

tapi bukan pembelaan itu yang hendak saya utarakan, satu hal yang penting ternyata ada politik diskriminatif dan permusuhan antar sesama muslim yang di kembangkan di Partai ini, saya fikir moderasi yang dibangun oleh pemikir partai ini sudah sampai level yang dewasa (non diskriminatif, egaliter dan pluralis) ternyata tidak.

tapi satu hal, pengalaman itu tetap menarik buatku. semakin membuatku mencari akar persoalan yang menyebabkan banyak orang muslim yang ku temui berfikiran anti Syiah. ada apa dengan syiah, kenapa harus di musuhi. bukanya semua orang muslim bersaudara dan kita di larang untuk bercerai berai. dan janganlah kamu bercerai-berai sesungguhnya umat muslim adalah saudara.

salam

Komentar

Postingan Populer