Aparat TNI Bubarkan Peringatan Hari Anti Korupsi di Monumen Perjuangan Balikpapan
Aku bukan tamu yang diundang pada acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang dilaksanakan di taman Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) yang berada persis depan patung Jendral Soedirman Balikpapan. acara tersebut di gagas oleh kawan-kawan Forum Masyarakat untuk Transparasi (FORMAT) Balikpapan. Meskipun hanya mendapatkan informasi dari seorang kawan dengan kepercayaan diri bahwa saya tidak mungkin ditolak atatu dipertanyakan saya datang persis pukul 20.00 sebagaimana tertuang dalam undangan.
Dengan tanpa malu saya mengerubuni panitia kegiatan yang kebetulan orang-orang yang akrab ku kenal, menyalakan lilin dan mempersiapkan acara. hanya berselang 15 menit dari jam 20.00 acara di mulai, dengan ritual sebagaimana acara pada umumnya, yang berbeda pada saat sekretaris Format, Soegang Prabowo, menyampaikan sambutan tentang pelaksanaan kegiatan, saya melihat ada 2 (dua) orang berseragam lengkap di lokasi acara kami, mereka Tentara Nasional Indonesia, dan beberapa orang yang saya kenali sebagi Intel dari Polres Balikpapan dan Kodam tentunya, mereka ditugaskan komandannya untuk membubarkan acara, menurut mereka kodam (6 Tanjungpura) sebagai pengelola Monpera tidak memberikan ijin atas pelaksanaan kegiatan Hari Anti Korupsi.
beberapa orang melakukan lobi untuk memastikan acara ini berjalan hingga selesai, sementara lobi dilakukan kami yang berada dalam lingkaran tetap melakukan kegiatan, yang sukses mementaskan 3 (tiga) puisi satir tentang negara dalam cengkraman korupsi.
Hal Yang Aneh
"Aneh" kata itu yang keluar dari mulutku, pada saat kegiatan berlangsung di saat yang sama ada beberapa kegiatan dari komunitas lain yang umumnya adalah komunitas POP (budaya masa) dalam bentuk kegiatan tari, breakdance diareal tersebut, kegiatan POP ini berlangsung tanpa ada gangguan dari aparat militer, tetapi kegiatan yang dilaksanakan FORMAT yang memuat makna nasionalisme, seruan pada kebaikan malah mendapatkan pertentangan, yang paling aneh salah seorang Intel kodam berpesa kepada koordinator acara agar kegiatan perayaan Hari Anti Korupsi tidak di publikasikan di media massa.
Jika memperbandingkan antara kegiatan yang dilaksanakan FORMAT dengan kegiatan POP yang dilaksanakan anak-anak muda di MONPERA pada malam tadi (9/12), kegiatan yang digagas kawan-kawan FORMAT lebih memiliki makna dalam konteks membangun semangat keIndonesiaan yang lebih baik dibandingkan dengan kegiatan POP yang sangat berjara dengan realitas yang dihadapi bangsa. "Aneh"nya keberpihakan Kodam malah kepada mereka bukan sebaliknya, mendukung acara ini hingga selesai. Aku mendapat kesan seolah-olah kodam tidak memiliki kepedulian terhadap persoalan korupsi, malah mendukung budaya "POP"yang mengalienasi kesadaran.
salam
Dengan tanpa malu saya mengerubuni panitia kegiatan yang kebetulan orang-orang yang akrab ku kenal, menyalakan lilin dan mempersiapkan acara. hanya berselang 15 menit dari jam 20.00 acara di mulai, dengan ritual sebagaimana acara pada umumnya, yang berbeda pada saat sekretaris Format, Soegang Prabowo, menyampaikan sambutan tentang pelaksanaan kegiatan, saya melihat ada 2 (dua) orang berseragam lengkap di lokasi acara kami, mereka Tentara Nasional Indonesia, dan beberapa orang yang saya kenali sebagi Intel dari Polres Balikpapan dan Kodam tentunya, mereka ditugaskan komandannya untuk membubarkan acara, menurut mereka kodam (6 Tanjungpura) sebagai pengelola Monpera tidak memberikan ijin atas pelaksanaan kegiatan Hari Anti Korupsi.
beberapa orang melakukan lobi untuk memastikan acara ini berjalan hingga selesai, sementara lobi dilakukan kami yang berada dalam lingkaran tetap melakukan kegiatan, yang sukses mementaskan 3 (tiga) puisi satir tentang negara dalam cengkraman korupsi.
Hal Yang Aneh
"Aneh" kata itu yang keluar dari mulutku, pada saat kegiatan berlangsung di saat yang sama ada beberapa kegiatan dari komunitas lain yang umumnya adalah komunitas POP (budaya masa) dalam bentuk kegiatan tari, breakdance diareal tersebut, kegiatan POP ini berlangsung tanpa ada gangguan dari aparat militer, tetapi kegiatan yang dilaksanakan FORMAT yang memuat makna nasionalisme, seruan pada kebaikan malah mendapatkan pertentangan, yang paling aneh salah seorang Intel kodam berpesa kepada koordinator acara agar kegiatan perayaan Hari Anti Korupsi tidak di publikasikan di media massa.
Jika memperbandingkan antara kegiatan yang dilaksanakan FORMAT dengan kegiatan POP yang dilaksanakan anak-anak muda di MONPERA pada malam tadi (9/12), kegiatan yang digagas kawan-kawan FORMAT lebih memiliki makna dalam konteks membangun semangat keIndonesiaan yang lebih baik dibandingkan dengan kegiatan POP yang sangat berjara dengan realitas yang dihadapi bangsa. "Aneh"nya keberpihakan Kodam malah kepada mereka bukan sebaliknya, mendukung acara ini hingga selesai. Aku mendapat kesan seolah-olah kodam tidak memiliki kepedulian terhadap persoalan korupsi, malah mendukung budaya "POP"yang mengalienasi kesadaran.
salam
Komentar
Posting Komentar