Kado Yang Terlambat
“Selamat ulang tahun nak” seharusnya
tulisan ini terbit di tanggal 18 November kemaren, tapi baru sempat saya
kirimkan setelah sebulan ulang tahunmu. Tapi tak apalah, setidaknya ditengah
banyaknya kegiatan yang kukerjakan aku berusaha untuk mengingat
peristiwa-peristiwa hebat bersamamu, atau cerita-cerita hebat tentangmu yang
berasal dari Mamamu.
Ketahuilah nyaris 3 (tiga) bulan
belakangan ini waktuku di rumah bersama kalian agak kurang, karena setahun
belakangan ini saya sedang aktif menjadi seorang pengacara, meskipun masih
seorang pengacara magang tetapi saya dipercaya untuk mendampingi klien-klien
Lembaga Bantuan Hukum Universitas Balikpapan di Pengadilan, kecuali pengadilan
Tata Usaha Negara di Samarinda yang sangat taat aturan, yang mempersoalkan
siapapun yang bertindak untuk dan atas nama orang lain tetapi belum memiliki
berita acara penyumpahan. Selebihnya tahun ini tahun yang menantang bagiku,
selain aktif berpraktek sebagai pengacara, mengajar di Fakultas Hukum
Universitas Balikpapan dan Kuliah Magister Ilmu Hukum pada Program Pasca
Sarjana Universitas Balikpapan.
Kembali tentangmu, tentang pertumbuhanmu
dan semangatmu. Kalo tahun lalu diulang tahunmu yang ke-5 kau telah memasuki
dunia pendidikan (taman kanak-kanak) tahun ini kau memasuki dunia pendidikan
sekolah dasar. Aku mendaftarkanmu ke sekolah, ada perasaan khawatir saat
mendaftarkanmu kesekolah, mengingat saat pendaftaran kau berumur sekitar 5
tahun 7 bulan, sementara syarat masuk sekolah dasar setidak-tidaknya 6 (enam)
tahun. Banyak hal yang berkecamuk dalam fikiranku, fikiran mamamu saat itu,
“bagaimana jika tidak diterima karena syarat umur tidak terpenuhi?”, “bagaimana
kondisi psikologismu ketika kau mengetahui di tolak?”, “bagaimana jika kau
memaksakan diri untuk tetap sekolah?”, “dengan kondisi seperti itu apa yang
harus kami perbuat?” pertanyaan itu muncul ditengah hasratmu yang begitu kuat
untuk bersekolah.
Syukurlah, apa yang kami
khawatirkan tidak terjadi, karena Sekolah Dasar 019 yang kau pilih, menerimamu.
banyak cerita menarik yang kudengar darimu dan dari mamamu tentang bagaimana
kau disekolah, bagaimana pergaulanmu dengan temanmu dan bagaimana kamu
berkomunikasi dengan kami selaku orang tuamu. Hal yang menonjol kosakata
inggrismu dibandingkan dengan teman-teman sekolahmu begitu baik, dan kau
penggemar pelajaran matematika meskipun nilai matematikamu tidak sehebat mata
pelajaran lain saat ulangan semester.
Dari mamamu aku ketahui keinginan
besarmu untuk bisa belajar di Amerika sebagaimana yang sering kau kemukakan
saat masih umur 5 tahun, hasrat itu masih ada dan aku mendoakan semoga itu
tergapai, Amerika seperti sebuah takdir untukmu, karena kau bicarakan terus.
Btw, sampai dengan saat ini
(07/12/2013) hampir 2 (dua) tahun kita tinggal di Balikpapan, selama itu juga
kita hidup berkumpul (bersama) berbeda dengan beberapa tahun belakangan dimana
kita terpisah, saya dengan aktifitas dan rencana masa depan yang sedang
dirancang menggembel di Balikpapan dan kalian (kamu dan mamamu) di Paser,
ditempat orang tua mama.
Membawa kalian tinggal bersamaku
di Balikpapan merupakan sesuatu yang membahagiakan buatku, meskipun pada
awalnya berat karena kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan yang terbatas.
Dengan tinggal di Balikpapan, aku bisa melihat bagaimana kau tumbuh dan
berkembang tiap hari, bagaimana perkembangan mentalmu, emosionalmu,
intelektualmu, interpersonalmu semuanya kurasakan, aku begitu bahagia
mengetahuinya.
Kau tahu, kita sudah 2 kali
pindah tempat tinggal, selau ada ciri yang sama di ke 2 tempat yang kita
tinggali, dinding hunian kita penuh dengan ukiran tanganmu dan belakangan
adikmua Aliyah Zakkiyah juga menorehkan kehendak bebasnya di dinding ruma
(kontrakan) kita, meskipun terkesan semerawut dan kotor tapi bagiku itu adalah
mahakarya yang indah.
Btw, selamat untuk rengkin 9 yang
kau peroleh beberapa waktu lalu, dan untuk piala penghargaanmu dari TK AL
Muharam sebagai murid berprestasi urutan ke empat saya sangat bangga dengan
itu. Tidak hanya itu, waktu kau masih menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak
dilanjutkan sebagai Siswa Sekolah Dasar 019, beberapa kali kau kerap pulang
cepat karena mampu menjawab pertanyaan bahasa inggris yang ditanyakan gurumu,
mengetahui itu membuatku bangga.
Oh ya, meskipun kau hobi melukis
di dinding rumah, tetapi nilai menggambarmu tidak terlalu bagus, disebabkan kau
selalu menggambar diluar kehendak gurumu, satu ketika mamamu bercerita bahwa
pernah dia memberitahumu “Nak, gambar zebra itu seperti ini” kata mamamu
sembari menunjukkan kartu bermain yang terdapat gambar zebra, “aku tahu ma
gambar zebra seperti itu, tapi, aku suka kalo zebra gambarnya (maksudnya
belangnya) bukan hitam putih tapi bergambar bunga” terangmu kepada mamamu
dengan percaya diri, menurutku itu imajinatif, dan aku sangat mensuport
kemerdekaanmu itu meskipun konsekuensinya nilaimu tidak terlalu bagus.
Apalagi ketika gurumu
menginstruksikan membuat kodok, kau dengan imajinasimu membuat gambar perempuan
bergaun dengan istananya, ketika mamamu menanyakan itu, kau menerangkan bahwa
gambar itu mewakili cerita yang pernah kami bacakan tentang putri dan pangeran
kodok, sungguh imajinatif.
Atau kisah yang lain:
“nak nanti ujian kesenian mau nyanyi lagu apa” tanya mamamu
“aku mau nyanyikan laguku sendiri” katamu penuh percaya diri
“lagu apa itu nak”
“ada aja, nanti mama tahu kok”
“lagunya kan dipilihkan guru nak?”
“aku gak suka dengan lagu pilihan guru, aku suka dengan lagu ciptaanku
sendiri”
“lagu ciptaanmu gimana nak?”
“mama nih mau tahu aja, nanti mama tahu kok” katamu tegas
Percakapan mu dengan mamamu
disampaikan padaku beberapa malam lalu, dia tidak habis fikir tentang
rencanamu. Ketahuilah mendengar cerita itu tidak ada kata lain selain takjub
dan aku mendukung rencanamu. Ketika gurumu memberikan nilai paling rendah
karena pilihanmu menyanyikan lagu yang kau pilih atau yang kau ciptakan
menurutku itu harga atas kemerdekaanmu. Boleh jadi, nilai itu jelek untuk saat
ini, tapi menurutku baik dibandingkan untuk menjadikanmu sebagai pribadi yang
merdeka dalam mengemukakan ide, rencanamu meskipun melawan pakem.
Usiamu sudah enam tahun, kau
tumbuh mempesona, cerdas, ceria, dan argumentatif, tetapi ada beberapa hal yang
harus dibenahi, ini terkait dengan kebiasaanmu yang suka nonton (sepertiku) dan
sulit bangun pagi.
Trims Untuk Kejutan yang kau
berikan, dan rasa bangga yang kau hadirkan lewat kecerdasan, keceriaan, logika
berfikir dan argumentasimu. Tumbuhlan jadi perempuan yang tinggi drajatnya dan
pemimpin bagi adik-adikmu dan kaummu kelak.
Meskipun kado ini terlambat, tapi
aku sangat berharap, tulisan ini dapat bermanfaat.
Balikpapan, 07 Desember 2013
Pukul 23.47
Dibilik ruang tamu, tempat dimana
kita biasa bergumul, bercanda gurau dan berbagi kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar