Selamat Sekarang Sudah Bisa Eksepsi
Saya dibarisan kedua paling kanan dengan rambut gondrong terurai |
Rabu 11 Juni 2014, ini merupakan
hari bersejarah yang tidak ingin luput
kutuliskan, ini adalah hari dimana aku dan 23 orang calon Advokat diangkat
menjadi Advokat, hari dimana kami bisa berdiri tegak dengan dada terbusung
ketika ke pengadilan dan berhadapan dengan Advokat dari organisasi seberang,
hari dimana kami bisa mengeksepsi Advokat lawan yang tidak memiliki berita
acara sumpah Advokat yang berasal dari Pengadilan Tinggi.
Banyak Gossip yang beredar di
antara kami, tentang rencana pihak-pihak tertentu menggagalkan rencana
Pengambilan sumpah, yang membuat panitia meminta kami, calon Advokat yang akan
di sumpah menginap di Hotel tempat kegiatan dilaksanakan, karena memang
Pengangkatan dan Pengambilan Sumpah Advokat di Kalimantan Timur terhadap kami
merupakan yang pertama kalinya. Kami semua menginap di sana, moment yang seharusnya
dapat menyertakan istri, kerabat, dan keluargapun terpaksa menjadi sunyi untuk
mengantisipasi sabotase.
Sehari sebelum pelaksanaan
Pengangkatan dan Pengambilan Sumpah Advokat, saya masih belum percaya benar
atau tidaknya akan diselenggarakan prosesi ini, prosesi yang akan mencabut
status Advokat Magang dengan kartu berupa Izin Sementara, menjadi Advokat
dengan kartu Izin Tetap yang dilengkapi dengan berita acara sumpah.
Selesa, 10 Juni 2014, sekira
pukul 13.00 melalui sms yang berstatus rahasia, kami diminta untuk berkumpul di
Hotel tempat pelaksanaan kegiatan sacral kami untuk mengumpulkan Formulir
pelaksanaan Pengangkatan dan Pengambilan Sumpah beserta lampirannya. Sesampainya
di sana saya menemui kawan-kawan sesama calon Advokat untuk mengumpulkan
persyaratan penyumpahan, menurut rencananya kegiatan Pengangkatan dan
Pengambilan Sumpah Advokat ini dilaksanakan mengikuti kegiatan Pelantikan Dewan
Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Kota Balikpapan dan
Samarinda.
Siang itu saya pun memperhatikan
tempat kegiatan pelantikan DPC PERADI kota Balikpapan, yang terletak di lanti 1
Hotel, tidak kutemukan tanda-tanda tempat pengangkatan dan pengambilan sumpah
pada tempat tersebut, yang saya temukan hanya benner yang berisi Pelantikan DPC PERADI Kota Balikpapan dengan
Samarinda.
Karena tidak menemukan
tanda-tanda akan adanya Pengangkatan dan Pengambilan Sumpah Advokat, saya
memutuskan untuk menunggu di luar gedung Hotel sembari merokok, di luar ruangan
saya bertemu dengan salah seorang Advokat pengurus DPC Peradi Balikpapan yang
akan dilantik, mengetahui bahwa saya adalah calon advokat yang akan di angkat
dan disumpah, dia menyarankan kepada saya untuk masuk dan merokok di kamar, dia
khawatir ada pihak-pihak yang akan melakukan upaya penggagalan menculik atau
menghalang-halangi saya jika saya berada di luar, untuk menghormatinya saya
mematikan rokok dan masu ke loby hotel, kemudian beberapa teman meminta saya
untuk ke Restaurant, disitu saya menemui dua orang pemuda dengan setelan jas
mengurus berkas seorang teman yang saya kenali, ternyata mereka adalah pegawai
Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI yang mengurusi Pengangkatan dan
Pengambilan Sumpah, salah satunya adalah orang yang sering saya minta
konfirmasi terkait dengan berkas-berkas yang saya kirimkan, mas Amir,
mengetahui itu saya semakin yakin bahwa Pengangkatan dan Pengambilan Sumpah
Advokat bukan gossip tapi sesuatu yang akan terwujud.
Dibelakang dua petugas DPN PERADI
tersebut terdapat ruangan tertutup, saya sempat mengintip ruangan tersebut,
ketika salah satu petugas keluar dari dalam ruangan, terdapat spanduk dengan
Logo PERADI, dengan tulisan yang pada intinya terkait dengan prosesi sakral
kami, yakni pengangkatan dan pengambilan sumpah Advokat, melihat itu keyakinan
saya semakin bertambah.
Sekitar pukul 15.00 setelah
mendapatkan tanda terima penyerahan formulir pendaftaran Pengangkatan dan
Pengambilan sumpah, saya sempatkan untuk pulang menemui istri dan anak-anak
saya, sekaligus menyiapkan toga, dan pakaian yang akan saya gunakan untuk
proses sacral dan penting esok harinya.
Awalnya Pengangkatan dan
Pengambilan sumpah mau saya hadapi dengan biasa, karena kami menggunakan toga
pada saat sumpah, menurut saya tidak perlu menggunakan pakaian hem, celana
bahan atau asesoris yang berlebihan, rencanaku mendapat protes keras dari istri
dan salah seorang senior Advokat, alhasil kugunakan pakaian yang umum digunakan
oleh peserta Pelantikan dan Pengambilan sumpah Advokat.
Rabu 11 Juni 2014, sekira pukul
07.00 Prapti menghubungiku, mengatakan bahwa dia sudah berada di ruangan tempat
pelaksanaan pengangkatan dan pengambilan sumpah Advokat, Saya, Yudhi, dan Anto,
kebetulan kami sekamar bergegas menuju tempat acara, Sesampainya ditempat
kegiatan Panitia meminta kami untuk mengambil toga untuk pelaksanaan sumpah,
Yudi dan Antok kemudian bergerak kekamar untuk mengambil toga.
Sekira pukul 08. 30 Gladi Bersih
Pengangkatan dan Pengambilan sumpah dilaksanakan, Yudi dan Anto belum turun
dari kamar, Pa Robert ketua DPC Peradi Balikpapan yang baru saja dilantik
sempat menanyakan keberadaan mereka, setelah kuhubungi ternyata pintu kamar
kami tidak bisa dibuka, dan sedang diusahakan petugas Hotel untuk dibuka secara
manual, sekitar 30 menit kemudian mereka akhirnya bisa merapat, galdipun
dilaksanakan. Tingkat kepercayaanku pun bertambah bahwa benar akan dilaksanakan
penyumpahan Advokat terhadap kami.
Dalam proses itu istri, beberapa
teman, dan senior sempat mengirimkan pesan singkat melalui SMS, BBM dan LINE
untuk mengucapkan selamat, membaca pesan dari mereka perasaan haru merayapi
perasaanku, apalagi ketika membaca pesan Mangara Gultom, salah seorang teman di
LBH, hampir membuat derai air mataku menetes, segera kukendalikan dengan
mengobrol dengan teman yang duduk disamping dan didedapanku.
Diluar ruangan pelaksanaan
Pengangkatan dan Pengambilan Sumpah, terdapat beberapa senior Advokat
Balikpapan dan Samarinda, mengantisipasi rencana penggagalan kegiatan sacral
kami. Karena Gossip sabotase, kami dilarang keluar masuk ruangan, wajib
menanggalkan toga ketika keluar ruangan untuk minum atau buang air kecil. Dari
Istriku kuketahui bahwa Balikpapan sedang dilanda hujan, “berkah” aku membatin.
Sekira pukul 11.00 proses
pengangkatan dan pengambilan sumpah dilaksanakan, gemuruh di dada memuncah,
perasaan senang, haru hilir mudik tanpa permisih, tidak bisa dipercaya apa yang
diimpikan Advokat dapat kami miliki, yang membuat banyak advokat yang lain
cemburu karena tidak memperoleh apa yang kami perolah. Dalam proses penyumpahan
sempat terjadi peristiwa yang bikin perasaan ketar ketir, ketika sound
pengiring lagu Padamu Negeri macet, kemudian Ketua Pengadilan Tinggi yang teramat
lama masuk kedalam ruang Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Advokat, meski
Master Ceremony (MC) telah memanggilnya, “Ada yang sabotasekah?” pekikku dalam
hati ketika peristiwa yang tidak sesuai dengan rencana itu terjadi, akhirnya
lewat juga.
Ketika proses pengangkatan
pengambilan sumpah selesai dilaksanakan, ketua Pengadilan Tinggi, sempat
menyampaikan sambutannya, dalam sambutannya dia menyatakan bahwa, pengangkatan
dan pengambilan sumpah bukanlah tujuan dari proses kami, tapi dia titik baru,
apakah kami akan menjadi Advokat yang dapat melaksanakan sumpah atau janji
Advokat, atau sebaliknya.
Sesi ditutup dengan ucapan
selamat dari Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur, hakim yang menjadi saksi
penyumpahan kami, serta peserta, saya berada di barisan paling belakang dalam
prosesi ini, ketika Ketua Pengadilan Tinggi sampai kepada saya dia sempat
memperhatikan wajahku lekat-lekat, “Pesona rambutku kali ya” gumamku dalam
hati, dengan tidak lupa menyunggingkan senyum, tiba ucapan selamat dari Advokat
Senior, banyak di antara mereka menambahkan ucapan selamatnya dengan “Sekarang
sudah bisa eksepsi lawan dong”.
Alhamdulillah
Komentar
Posting Komentar