Entah

Akhir-akhir ini aku merasa malas beribadah, meski aku tahu ibadah itu bukan untukMu, engkau gak perlu ibadahku, tapi aku yang butuh Ibadah itu
Akhir-akhir ini aku juga aku ragu Engkau sebenarnya ada atau tidak, aku mengeluh kepadaMu, tapi sebepertiNya engaku gak mendengar keluhanku,

Entahlah, mungkin ini hukuman yang harus aku tanggung karena begitu tidak bersyukurnya aku atas pemberianMu,


Kau tahu, aku coba berfikir positif atas apa yang kuhadapi saat ini, kuciptakan argumen kalo ini ujian yang akan melahirkan HD yang lebih tangguh, kuat, dan bijaksana, atau ini bagian dari penghapusan dosa-dosaku atas segenap perbuatan zalimku kepada makhluk-makhlukMu,

Entahlah, lama banget aku coba pertahankan fikiran positif ini dibenakku, tapi keadaan materiilku saat ini menggerus fikiran positifi sehingga lahir kesimpulan kalo Engkau memang sesungguhnya maha penghukum, Engkau sedang tertawa melihat keadaanku saat ini,

Entahlah, aku sadari dihatiku Engkaulah Tuhan, tiada Tuhan selain Engkau, aku berdoa kepadaMu, merintih kepadaMu, aku berfikir engkau memang suka berada dalam keagungan sehingga memilih aku untuk berlama-lama dalam keadaanku ini, Engkau tahu kesusahanku, Engkau tahu keluhanku, kusampaikan semua padamu, dalam doa-doaku, dalam doa disetiap sujudku, dalam perjalananku, tak sungkan kadang aku menangis, menjerit meminta pertoloanganMu, tapi keadaanku tetap seperti ini, aku terjatuh dalam jeratan psikologis materi, aku menjadi lelah terhadapMu wahai tuhanku, pertahananku benar-benar goyah, dan kini aku ragu padaMu, aku benar-benar ragu padaMu,

Mati, itu yang kuharapkan, dalam hati kecilku aku takut menghadapi kematian, karena begitu banyak perbuatan dosaku, begitu besar kezalimanku terhadadap makhluk-makhluk disekitarku dan tidak sempatku kukembalikan hak-haknya, anak-anakku, orang tuaku, saudara-saudaraku, dan sesama makhlukmu yang lain, tapi apalah arti hidup dalam ketidak berdayaan seperti ini, dalam ketidakmampuan, dalam jiwa yang terhimpit karena kesusuhanku,

Ada argumen lain, contohlah makhluk mulia sebagaimana yang tercatat dalam kitab-kitab Agung, aku pingin mencontoh mereka, tapi entahlah aku benar-benar gak kuat, untuk sampai pada mereka aku butuh pertolonganMu, tapi rasanya caramu menolongku kali ini malah membiarkanku dalam himpitan, desakan kehidupan yang aku rasa sudah gak kuat lagi aku menanggungnya,

Ya Tuhanku, maha besar Engkau dengan segalam firmanmu, aku mohon pertolonganMu, tuhkan meski aku ragu padaMu, aku yakin engkau ada, dan aku sangat butuh pertolonganMu, entahlah aku berada dalam absurditas, disatu sisi aku merasa Engkau benar-benar tiada, tapi disisi lain ketahuilah aku benar-benar butuh pertolonganMu,

Entahlah mungkin ini caraku merayumu agar segera pertolonganMu padaku, 

Entahlah aku tahu Engaku lebih tahu diriku dibandingkan diriku sendiri, aku sangat ingin berubah, kembali terbenam dalam cinta yang dulu pernah begitu menggelora di hati ini, yang dulu menyelimuti perasaan ini, sehingga tiada cinta selain kepadaMu, aku ingin cinta itu lagi, aku ingin perasaan itu lagi, bukankah ketika aku datang padaMu dengan berjalan Engkau akan menghampiri dengan berlari, aku sedang tertatih padaMu aku mohon dekaplah aku segera, biar kurasakan lagi madu itu, biar kureguk lagi cinta itu, cinta padaMu,

Aku sadari Engkau memang pencemburu, Engkau akan ambil apa saja yang menghalangiku padaMu, tapi dengan apa yang kuhadapi bukan hanya mengambil apa yang menghalangiku padaMu tapi caramu justru merenggut cintaKu padaMu, entahlah,

Wahai Engkau sungguh tiada Tuhan selain Engkau,

Kontemplasi di hari kedelapan di bulan januari dua ribu enam belas



Si Patah Hati

Komentar

Postingan Populer