K E N A N G A N
KENANGAN, nama lain dari Kelurahan Maridan atau nama Lain dari
kawasan tempat perusahaan ITCI Kartika Utama Berkantor. Entah atas dasar apa
disebut Kenangan, apakah atas dasar praduga bahwa tempat ini memang akan
menjadi kenangan bagi banyak orang setidaknya bagi orang-orang sepertiku yang
mengenyam pendidikan, SD, SMP dan SMA di kenangan, yang menghabiskan umur
sampai dengan kurang lebih 19 tahun.
Dikenal sebagai kenangan
karena boleh jadi telah diprediksi oleh Pekerja yang mula-mula bermukim di
kawasan maridan bahwa maridan akan menjadi kenangan karena perilaku kerja
Perusahaan yang mungkin melakukan over produksi melewati jatah tebang tahunan
dalam Rencana kerja Tahunannya (RKT) terhadap Hak Penguasaan Hutan (HPH)
yang dimilikinya. Pekerja generasi pertama ITCI Ku meletakan Hipotesis, dengan
perilaku usaha yang demikian Maridan akan menjadi Kenangan seiring dengan
bangkrutnya ITCI Ku karena kehabisan bahan baku, sebagaimana terjadi hari ini.
Terlepas dari itu semua, beberapa waktu lalu aku
mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi maridan, menggunakan transportasi umum
(kapal klotok) dari pelabuhan umum Kampung Baru yang terletak di Balikpapan
Barat menuju pelabuhan Tanjung, kugunakan fasilitas transportasi umum (kapal
berbayar) karena orang tuaku bukan lagi pekerja di ITCI sehingga hak-hak
istimewa beberapa tahun silam sebagai anak karyawan dan siswa sekolah yang dikelola yayasan PT. ITCI berupa kapal angkut perusahaan tidak lagi bisa kugunakan.
Dalam perjalanan
kunikmati udara laut hilir mudik masuk melalui hidung menuju paru-paru dan
singkat cerita kuhembuskan melalui mulut berulang-ulang tak terhitung berapa
kali. semakin mendekati Kenangan, rekaman peristiwa masa kecilku hingga masa puberku terbongkar dari alam bawah sadar, semua seperti
terjadi kemarin, kuingat peristiwa ketika masih SD, SMP dan Beranjak SMA hingga
Lulus sekolah di usia 17 tahun, begitupun dengan aktor-aktris yang memainkan
lakonnya dengan sempurna selama kehidupanku di Kenangan, tidak semua jelas
terpapar, beberapa aktor-aktirs begitu kabur dalam ingatan.
Dari semua Peristiwa, masa SMA adalah masa yang paling
kuingat, masih jelas dalam ingatanku ketika SMA, aku salah seorang yang
memiliki segudang aktivitas disekolah, sebagai aktivis (penggiat) Pramuka, aktivis dari
sebuah band 60+60-N, dan
yang tidak kalah peranku sebagai pemangku jabatan ketua kelas, jabatan
yang diperoleh dengan proses demokratis, jurdil dan terbuka tanpa politik uang,
dengan suara bulat rakyat III-IPA memilihku (aklamasi), yang tidak kalah
penting yakni prestasi membanggakan memimpin rakyat III-IPA menjadi juara lomba
kebersihan sekolah.he he he
Singkat cerita, dalam kunjunganku ke ITCI tepatnya
melepas kangen menemui Orang tua dan saudara selalu kusempatkan untuk
mengunjungi tempat-tempat sejarah di ITCI. Tempat
bersejarah Pertama sekolah
yakni SMP dan SMU ITCI tempat aku menimba ilmu dan merasakan sensasi transisi
dari seorang ingusan menjadi puber Tempat
bersejarah kedua rumah perempuan-perempuan yang pernah
dekat dihati (selanjutnya disebut pacar), yang sempat kunyatakan perasaan
luguku padanya, yang berada di kawasan Forment (semoga tidak salah tulis) anak
seorang mantri, kilo 5 dekat pasar (saya lupa bloknya), di daerah musolah pasar
kilo 5 dan kilo meter 3 1/2. Tempat
bersejarah ketiga lapangan
sepak bola tempat saya melakukan tawaf dengan si pacar, olahraga, main sepak bola, berkemah, upacara. Tempat
bersejarah keempat rumah
teman-teman akrab yang pernah bersama merintis karir musik amatir di 60+60-N =
B4ND yang berada di kilo 5, 4 1/4 dan kilo 4. Tempat
bersejarah ke lima rumah teman-teman dekat yang
berada di kilo 4 1/2, 4 1/4, 4, 5, 6, 3 1/2 dan formen. Tempat bersejarah keenam rumah
sakit yang merupakan salah satu kawasan angker sekaligus tempat dimana aku
mengalami penganiayaan yang membekas hingga kini "kulit tubuhku disayat
dan dibuang tanpa aku bisa melawan" (sunat joy), Tempat bersejarah
ketujuh masjid
besar Al Muhajirin tempat ngumpul dan ngerumpi yang paling asik di hari Jumat.
tempat-tempat bersejarah itu banyak mengalami
perubahan sekolah tidak seramai dulu, di SMP ITCi tidak ada lagi sekolah sore,
begitu juga dengan di SMA aktivitas pelajarnya tidak seramai dulu meskipun dari
sisi Infrastruktur semakin lengkap tetapi tidak berguna karena listrik di areal
Perusahaan sudah tidak memadai, rumah orang-orang yang pernah jadi pacar,
teman-teman dekat termasuk 60+60-N kru sudah tidak lagi berpenghuni, begitupun
dengan lapangan sepakbola, basket dan voly sudah tidak ada lagi peserta tawaf.
yang paling mengenaskan adalah kondisi Rumah Sakit ITCi kini hanya berupa dataran
tanpa bangunan karena telah di luluh lantakan oleh si jago merah, masjid Al
Muhajirinpun tidak segarang dulu. Secara keseluruhan kawasan perumahan karyawan
PT. ITCI tidak lagi ramai, banyak rumah-rumah yang tak berpenghuni, ketika jam
mendekati pukul 22.00 adalah titik mencekam di areal perumahan karena listrik
padam hingga pagi menjelang subuh kemudian padam lagi disaat fajar (pukul
07.00), al hasil wilayah perumahan menjadi gelap dan mencekam. keculai
perumahan kilometer 4 dan kawasan kilometer 6.
Komentar
Posting Komentar