Si Cerdas
PENIKMAT HUJAN
Boleh jadi dia menjadi salah satu bayi yang sangat menikmati hujan, syaratnya dia bisa melakukan itu jika bapaknya ada dirumah, dan selalu ketika saya berada di rumah saat hujan, dia akan berlari menerobos pagar untuk berlarian diguyur air hujan, menikmati aliran air yang terbentuk menuju saluran pembuangan, berlarian di jalan yang berada di depan rumah, pernah satu ketika, ketika hujan turun dengan derasnya dia berujar kepada mamanya "rain, rain, rain" memberitahukan, kebetulah saya tidak di rumah, dia hanya bisa menatap hujan yang jatuh dari balik jendela.
Alhamdulillah kebiasaan mandi hujan ini, tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang tua tentang hujan yang menyebabkan sakit, sejauh ini dia tumbuh dengan sehat, bahkan dapat dirasakan betapa kuatnya tulang-tulangnya, meski sehatnya tulang bukan disebabkan satu faktor, tapi kami, saya meyakini mandi hujan justru membawa kebaikan untuk perkembanganya.
PECINTA OLAHRAGA
Satu ketika aku melihatnya sedang mencoba berdiri kemudian berhasil, kemudian dilanjutkan dengan berjongkok dan berdiri lagi, berulang sampai tiga kali kemudian terduduk, kemudian mencoba kembali dengan cara yang sama, kusadari dia meniru apa yang kulakukan padanya sejak kecil, baru beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit setelah kelahiranya, aku sering menggendongnya dan menjadikan dia sebagai penambah beban ketika melakukan olahrga dirumah (work out), yang paling sering saat melakukan gerakan squad, ternyata aktifitas ini terekam dalam ingatanya.
Mengejutkan memang, kegiatan olahraga tersebut menumbuhkan Iustitia menjadi sosok yang sehat, ini kurasakan dampaknya pada aktifitas keseharianya yang full energy, dan ketika menemaninya keliling komplek perumahan, dia mampu berjalan dalam waktu yang lama, bahkan dia bisa berjalan naik turun bukit yang terdapat pada salah satu blok perumahan sambil bernyanyi atau menyebutkan nama-nama hewan yang dilihatnya. Saya hanya akan menggendongnya ketika waktu bermainya sudah terlalu lama, dan saya harus segera beranjak pergi kerja.
PEMBELAJAR
Menurut banyak pakar parenting, usia 0 sampai dengan 5 tahun merupakan usia emas (golden age) berangkat dari situ kami berusaha menjadikan rumah sebagai arena belajar, dan berusaha sekuat-kuatnya menjadi teman belajarnya, seiring dengan berkembangnya teknologi proses belajarnya selain melalui buku-buku, interaksi, terkadang juga melalui gadget dan televisi (meski kadang agak mengkhawatirkan sich). Belum genap dua tahun kurang lebih 1 tahun 7 atau 8 bulan, dia sudah bisa membedakan dan melafalkan huruf dan angka dalam ejaan inggris dan indonesia, hal ini kami ketahui ketika membelikan mainan dalam bentuk huruf, yang kemudian dia menyebutkan nama huruf yang dia pegang, pun ketika saya mengakat satu demi satu huruf tersebut dia menyebutkan dengan benar, begitu juga dengan angka-angka, satu ketika menemani dia jalan pagi keliling kompek perumahan, dia mengeja huruf dan angka pada plat kendaraan mobil, dan rumah yang dilewati, sungguh mengagumkan dibandingkan orang tuanya yang baru mengenal huruf dan angka ketika duduk di bangku sekolah dasar, diusia 5 menuju 6 tahun.
Iustitia terus berproses, kini suda 2 (dua) tahun usiaya, dengan perkembangan yang menakjubkan, meski demikian pertumbuhanya dengan dunia digital menjadi satu persoalan, untuk anak usianya dia belum mahir bercakap-cakap dua arah, kontak mata dan komunikasinya masih terbatas pada hal-hal yang dia perlukan, dengan kata-kata yang singkat merujuk pada apa yang dia mau, tidak disusun dengakat kata-kata yang menjadi kalimat, meskipun demikian kami terus berusaha untuk menjadi teman tumbuh terbaiknya.
12/02/2024
H-2 Pemilu Serentak 2024
HD
Komentar
Posting Komentar