Warung Messiah

satu malam, seperti biasa setelah berdiskusi dengan bung Sukamto S salah seorang pengemudi juga Pengurus PUK F SPTI Taxi Kokapura Sepinggan, dia mengajak saya makan dengan segala upaya saya mencoba menolak tetapi kali ini penolakanku di balas dengan kata-kata "mas kira uang saya uang haram sampai harus di tolak" yang memaksa saya harus mengiyakan, pergilah kami ke satu tempat setelah sebelumnya kami bernegosiasi tentang menu apa malam ini. kami memilih warung tenda pinggir jalan di kawasan sepinggan.

giliran membayar, saya dan bung kamto terhenyak dengan harga yang harus kami bayar terhadap 2 porsi ikan sampai dengan lebih dari Rp. 50.000,-- dalam perjalanan peristiwa makanan yang kami anggap mahal menjadi topik pembicaraan, aku mafum karena memang penghasilan bung kamto tidak seberapa bahkan terkadang kurang dari UMK kota Balikpapan dalam perbulan, aku juga mafum uang sebanyak itu di tempat tertentu bisa berarti banyak.

peristiwa itu, mengingatkanku pada warung jawa tomur yang berada di bilangan ringroad berada persis di samping puskesmas kawasan perumahan bumi rengganis dan warung makan yang berada di kawasan bandara lama. di kedua warung ini dengan uang yang kami bayarkan, bisa mengenyangkan beberapa orang tanpa harus kekurangan asupan gizi, kedua warung ini saya namai warung messiah yang artinya warung juru selamat, karena keberadaan kedua warung ini banyak membantu banyak orang, pekerja, harian lepas yang penghasilannya pas-pasan atau setidaknya sesui dengan UMR yang tidak lebih dari Kebutuhan Hidup Layak Balikpapan.

jika jam makan siang kita bertandang ke dua warung ini selalu di penuhi pekerja, supir taxi, buruh bangunan, warung ini sangat dekat dengan orang-orang kecil, warung ini seperti pemutus mata rantai sulitnya biaya hidup di balikpapan yang di rasakan oleh kebanyakan. ketika kami (mahasiswa, cendikia) berfikir tentang bagaimana mendorong sebuah perubahan dengan meniti beratkan pada mendorong perubahan kebijakan, pemilik warung messiah sudah memberikan kontribusi dengan menghilangkan kesusahan mereka yang selama ini menjadi korban kebijakan dengan menyediakan makanan sehat, bergizi dan murah, ketika banyak orang harus menghardik penguasa, pemilik warung ini memilih membantu penguasa (korporat dan politik) dengan meringankan beban orang yang menjadi korban kekuasaan.

ketika kami berbicara tentang nurani, pemilik warung messiah sudah menerjemahkan nuraninya kedalam perbuatan. aku teringat satu cerita, ketika sahabat-sahabat Rasulullah datang kepadanya dan bertanya "dimana Tuhan" Rasulullah berkata "Tuhan berada bersama mereka yang hatinya teraniaya", tidak ada perkataan yang lebih mulia selain bahwa pemilik warung messiah ini adalah orang-orang yang secara spiritualitas memiliki kedekatan dengan Tuhan, mereka adalah manusia-manusia yang menerjemahkan sifat kasih-sayang tuhan dengan perbuatan kasih-sayang kepada mereka yang terhimpit.

keberadaan warung messiah, mengingatkan aku pada ungkapan Ali Syariati dalam Islam Agama Protes, bahwa setiap manusia harus tampil sebagai messiah (juru selamat) bagi manusia yang lain, sehingga keberadaan juru selamat yang dinantikan akan merubah sejarah kelam ini tidak lagi menjadi sesuatu yang absurd, yang di nanti-nanti tetapi tak kunjung tiba. aku tertohok, pemilik warung dan pekerjannya tanpa harus memahami literatur para cendikia secara praktis sudah menerapkan norma-norma sosial Messiah, mereka sudah menjadi juruselamat bagi banyak orang. ya allah panjangkan rezki mereka sehingga akan banyak orang yang akan terbantu....Allahuma sali ala Muhammad wa Ali Muhammad

Komentar

Postingan Populer