Buat Zakiyah

Kamu baru saja merayakan ulang tahunmu yang ke lima, tepat tanggal 28 januari 2017, sebagaimana yang kamu harapkan aku pulang untuk moment itu, moment bahagiamu, bahagiaku, bahagia kita semua, karena siapapun yang ulang tahun di antara kita (kamu, kakamu, aku dan mamamu) semua berbahagia.

Ikatan kita terasa kuat, pernah disuatu ketika kita terpisah karena satu sebab dan lain hal, kamu menderita sakit parah, kata mamamu kamu menyebut namaku terus, memanggilku, dan meminta kehadiranku, dengan segala daya upaya kutrobos malam gelap, melawan penjara jiwaku, menjumpaimu, hanya beberapa saat kau sembuh sehat kembali. Matamu berbinar ketika melihatku, sayup-sayup layu dimatamu berubah menjadi ceria, badanmu kembali sehat, dan kita pulang dari rumah sakit ke rumah.

Sebagaimana kamu, akupun merindukan saat kita bergumul membagi ceria, berbagi cerita, dan saling bermanja.

Kamu menjalani usia 4 tahunmu dengan hebat, di usia ini kamu sudah masuk ke dalam pendidikan taman kanak-kanak (formal) dan taman kanak-kanak Alquran. Bagaimana kamu disekolah aku hanya mendapati dari cerita mamamu atau ceritamu saat aku di rumah, kamu suka berseloroh tentang teman-temanmu dan aktifitasmu, tak mengenal waktu saat aku disisimu kamu menyanyi semua lagu yang kau dapati di taman kanak-kanak formal atau taman kanak-kanak alquran.

Dalam pengamatanku, kamu orang yang sangat keras kepala, selalu menginginkan yang kamu mau dapat terwujud, dan untuk melawan yang merintangimu, menangislah caramu. periwayatmu, mamamu, bercerita padaku ketika kamu tidak dimasukan sebagai salah satu penari di taman kanak-kanak, kamu menangis yang membuat bunda-bunda taman kanak-kanak kamu bernaung kelimpungan, alhasil harus rela memasukan kamu menjadi bagian dari penari di taman kanak-kanak, tapi hasilnya bagus, kamu punya insting menari yang baik, dan gerakan tarimu sesuai dengan musik, yang membawamu dan teman-temanmu hiruk pikuk dipertunjukan, setidaknya ada 3 (tiga) kali,

"Pa aku habis nari loh, aku tidak malu di tonton banyak orang" katamu bersemangat menceritakan prestasimu itu. tidak jarang, dihadapanku, kamu tunjukan kemampuanmu itu dengan membawa serta teman-temanmu, atau memintaku melihat rekaman tarimu, aku tahu kamu ingin melihat reaksiku, dan selalu tidak bisa kututupi kamu mengagumkan.

Kamu anak yang periang, semangat dan penuh percaya diri, mungkin itu kaya yang bisa mewakili kamu saat ini. Periang: kamu sering memberikan wajah dengan senyum, Semangat: kamu selalu penuh antusias terhadap hal-hal baru yang aku lakukan terkadang mengajakku melakukan hal-hal baru seperti main layang-layang, percaya diri: kamu tidak sungkan berbagi ceritamu pada siapa saja, menjawab pertanyaan dari siapa saja.

Kamu tahu hal yang paling kusukai, adalah pelukanmu, biasanya saat pagi, aku masih bersembunyi dalam selimut menahan dingin, kamu beranjak dari kamar peraduanmu, kemudian berebah disampingku menungguku terbangun, ketika kubuka kedua tangan menawari pelukan, dengan bahagia kamu memeluku, dan memulai cerita-ceritamu, seperti hendak menyatakan "banyak yang kau lewatkan pa", mungkin itu alasanmu, ketika aku berada di rumah, kamu selalu dengan semangat ketika aku menawarkan diri mengantarmu ke taman kanak-kanak itu. Sebagaimana biasanya, setiap momen kamu dan aku selalu ada cerita disana.

Kamu seorang penutur yang hebat, kamu bercerita dengan penataan yang hati-hati, bahkan terkadang sangat detail, tertangkap kesan, kamu ingin kami memahmi semua yang kamu pahami secara utuh, mungkin karena ketika aku atau mamamu bercerita kemudian kamu memotong dengan pertanyaan kami wajib menjelaskan, maka menjadi wajib bagimu menjelaskan sebagaimana kami, ah anakku, dalam banyak hal optimisme dan kepercayaan dirimu itu unik, kamu menghendaki sesuatu yang jauh seperti sesuatu yang sudah ada di depan mata "bapa besok kita beli mobil yuk" katamu menyampaikan padaku dengan berbinar, meski aku menjelaskan tentang bagaimana tahapan harus punya mobil tidak mengendurkan optimismemu "pake tabunganku aja pak kalo mau beli mobil".

sederhana, ulang tahunmu kemaren kita rayakan dengan sederhana, sebagaimana biasa, ada kue dan kali ini latte buatanku, "latte buatan bapa enak, bapa gitu loh" katamu mengaresiasi karyaku. Terimakasih atas kebahagiaan yang kamu sematkan dihati kami setiap tahun, kami selalu berharap baik kamu menjadi anak yang pandai sebagaimana namamu, semangat, bahagia dan berbesar hati.

Penuh Cinta


Father

Komentar

Postingan Populer