sungai untuk generasimu

sebuah tulisan :
Alam mampu menghidupi seluruh keturunan umat manusia tapi alam tidak mampu melawan keserakahan manusia (Mahatma Gandhi)
Lburan natal dan tahun baru saya manfaatkan untuk dapat berkumpul dengan keluarga kecil saya di desa sungai terik kecamatan batu kajang, Kabupaten Paser. Yang menarik liburan kali ini saya beserta istri menyenmpatkan untuk mengunjungi sungai setiu merupakan salah satu aliran sungai yang melalui desa sungai terik Resdes tempat kami tinggal.
Masyarakat di kampong tempat kami tinggal sering memanfaatkan keberadaan air sungai setiu untuk kebutuhan minum, mandi dan kebutuhan lain hal ini disebabkan karena memang sungai setiu masih terjaga, hulu sungai masih terjaga sampai saat ini masih belum ada akitivitas pertambangan baik sekala besar maupun yang sekala kecil.
Senang masih melihat ada sungai jernih seperti yang ada di kampong kami, meskipun ditengah ancaman eksploitasi yang akan hadir mengancam karena di daerah hilir sungai sudah ada aktivitas perkebunan kelapa sawit, belum lagi ancaman tambang yang akan hadir di Hulu sungai (saya sekali saya lupa mencatat detail perusahaan apa saja yang akan mengkomoditikan hulu dan hilir sekitar sungai setiu).
Anakku (Raisah Zahra) yang masih berumur 1 tahun 1 bulan ku ajak berendam di sungai menikmati kejernihan, keindahan dan kedamaian, dengan iringan gemuru aliran yang terbilang deras, kududukan dia kedaerah dangkal sungai kulihat wajahnya menggambarkan sebuah perasaan bahagia jauh dari apa yang pernah kami berikan kepadanya. Dia memegangi bebetuan kemudian melemparkannya di irirngi teriakan-teriakan ke geraingan yang kemudian memukul-mukulkan kedua tanganya keair sungai yang bergerak membelai badannya. Ku ajak dia kearus deras kemudian kutengadahkan badanya yang kecil tentunya dengan dekapanku di melayang-layang di bawa arus, wajahnya menggambarkan sebuah kenikmatan terhadap apa yang sebelumnya tidak pernah dia temui, masih tergambar teriak histeris senangya bermain bersamaku dan saudara-saudara sepupunya.
Selama tiga hari berturut-turut setiap sore ku ajak terus dia mandi kesungai, karena kebahagiaannya menikmati alam sungai lengkap dengan belaian alam asri bantaran sugai membuatku dan juga istriku bahagia. Tidak lupa setiap kali selesai mandi kubisikan padanya "Raisah Zahra Hari ini Bapa bisa membawamu menikmati kenikmatan yang tak terbeli seperti yang kaurasakan tapi Apakah kelak generasimu akan bisa merasakan nikmat seperti yang kau rasakan saat ini".
sampai saat ini ancaman bumi oleh modal terus menggeliat di daerah kami, sudah banyak sungai yang tidak lagi memberikan pesona keindahan, sudah banyak gunung yang runtuh berubah menjadi kubangan, dan sudah banyak hutan beserta flora dan fauna yang berada di dalamnya hancurnya sehingga alam berbalik menjadi tidak bersahabat sebaliknya menghadirkan ancam, yang menyebabkan banyak generasi sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk menikmati alam yang bersahabat.

Komentar

Postingan Populer