Dilematik
Asalammualaikum WR, WB
semoga jalan kita senantiasa sesuai dengan kehendak Allah. gimana kabarmu sayang baik ajakan, maaf kalo aku harus terus meninggalkan kalian, karena memang ada beberapa hal yang harus kukerjakan untuk persiapan-persiapan kita itu menurutku.
keadaanku saat ini, seperti berada di keadaan dilematik sayang. dilematik, disatu sisi aku ingin membahagiakan kalian sebagaimana seharusnya seorang suami dan sekaligus Ayah dengan segera memperoleh pekerjaan sehingga tidak lagi harus membebanimu, disisi lain aku ingin membuktikan prinsip bahwa siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil dan saat ini aku sedang bersungguh-sungguh untuk mewujudkan LBH hingga kuat.
mungkin dibenakmu ada kesimpulan, bahwa aku mengorbankan kalian demi sebuah idelisme (cita-cita) yang semu yang tidak mungkin terjadi, tapi disisi lain aku merasa nyaman dengan kehidupan sebagai penggiat bantuan Hukum, ya meski aku sadar perolehan ekonomi dari pekerjaan seperti ini tidak menentu, tidak menjawab kebutuhan-kebutuah pragmatis kalian.
sayang, seperti yang sudah-sudah aku meminta maaf kepadamu atas perbuatan ku itu, dan aku meminta dukunganmu sayang dalam usaha-usahaku mewujudkan cita-cita ini. aku bersyukur kepada Allah SWT atas segala kebaikan dan pengorbananmu yang mungkin menahan kepentinganmu dan mensuport aku, aku tahu terkadang kamu gak sabar dengan keadaan yang ada, karena memang terlalu lama kehidupan rumah tangga kita berjalan tidak normal sebagaimana rumah tangga orang-orang yang kau anggap idel.
sayang, aku sampaikan salute kepadamu yang telah mendidik zahra (anak kita) menjadi pribadi yang positif (cerdas, kritis. aku gak tahu lagi kata-kata yang pas untuk mewakili dilematik ini.
salam
Sayangmu
Hari Dermanto
semoga jalan kita senantiasa sesuai dengan kehendak Allah. gimana kabarmu sayang baik ajakan, maaf kalo aku harus terus meninggalkan kalian, karena memang ada beberapa hal yang harus kukerjakan untuk persiapan-persiapan kita itu menurutku.
keadaanku saat ini, seperti berada di keadaan dilematik sayang. dilematik, disatu sisi aku ingin membahagiakan kalian sebagaimana seharusnya seorang suami dan sekaligus Ayah dengan segera memperoleh pekerjaan sehingga tidak lagi harus membebanimu, disisi lain aku ingin membuktikan prinsip bahwa siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil dan saat ini aku sedang bersungguh-sungguh untuk mewujudkan LBH hingga kuat.
mungkin dibenakmu ada kesimpulan, bahwa aku mengorbankan kalian demi sebuah idelisme (cita-cita) yang semu yang tidak mungkin terjadi, tapi disisi lain aku merasa nyaman dengan kehidupan sebagai penggiat bantuan Hukum, ya meski aku sadar perolehan ekonomi dari pekerjaan seperti ini tidak menentu, tidak menjawab kebutuhan-kebutuah pragmatis kalian.
sayang, seperti yang sudah-sudah aku meminta maaf kepadamu atas perbuatan ku itu, dan aku meminta dukunganmu sayang dalam usaha-usahaku mewujudkan cita-cita ini. aku bersyukur kepada Allah SWT atas segala kebaikan dan pengorbananmu yang mungkin menahan kepentinganmu dan mensuport aku, aku tahu terkadang kamu gak sabar dengan keadaan yang ada, karena memang terlalu lama kehidupan rumah tangga kita berjalan tidak normal sebagaimana rumah tangga orang-orang yang kau anggap idel.
sayang, aku sampaikan salute kepadamu yang telah mendidik zahra (anak kita) menjadi pribadi yang positif (cerdas, kritis. aku gak tahu lagi kata-kata yang pas untuk mewakili dilematik ini.
salam
Sayangmu
Hari Dermanto
Komentar
Posting Komentar