Peluh

bukan lelah yang dia rasakan, tidak sedikitpun terlintas dalam fikirannya bahwa apa yang dilakukannya adalah salah, yang dia tahu cumca satu bagaiamana tindakannya hari ini bisa menghidupi istri dan anaknya. di abaikan rasionalitas bahwa tenaga yang dimilikinya tidak akan pernah mampu meruntuhkan tembok batu itu, rasionalitas dalam pekerjaan dia adalah hambatan untuk menghantarakan makanan untuk anak dan istrinya, rasionalitas adalah kungkungan untuk tidak keluar dari batas-batas normatif.

setiap peluh yang keluar dari tubuhnya terbayar oleh hencurnya dinding-dinding batu tersebut, hasrat untuk menafkahi telah membuat tubuh ringkih itu semakin kuat menghantamkan godam ditangannya pada batu,. apa yang terjadi, kesabaran dan keteguhan serta tanggung jawab untuk anaknya telah melipatgandakan kekuatanya dan menjungkirbalikan kemustahilan.

Di dedikasikan untuk para pekerja keras

Komentar

Postingan Populer