Surat Untuk Istriku
Asalammualaikum Wr Wb
aku tahu kabarmu baik sayang, seperti yang kau ungkapkan padaku melalui telpon dan sms, meskipun demikian menurutku tentunya tidak jauh lebih baik kalo aku berada disana atau ketika kalian disini bersamaku. Kangen sekali perasaanku kepadamu sayang, kepada Zahra, lebih dari sebulan kitaa. gak ketemu, rasanya perasaan ini selalu menderu dibuatnya. jarak kita semakin jauh yang, jika kemaren, saat aku masih dalam studi di Balikpapan, begitu gampang rasanya aku untuk menemuimu disaat kerinduan memuncak, tapi kini di Bontang dengan kerjaan seperti ini begitu sulit rasanya menuntaskan kerinduan ini kepada Kalian.
aku merindukan menjadi orang bebas, bebas dari jerat rutinitas yang kuhadapi, meski menantang tapi seperti penjara yang menjeratku, mempersulit diriku untuk bisa berada di atmosfir kalian. kau tahu membayangkan kalian disana tanpaku, pernah membuatku tertegun dan mengharu biru, apa lagi membayangkan zahra yang sedang tumbuh dengan pesatnya, mendengar suara kalian lewat telpon mungkin awalnya bisa dijadikan media untuk memuaskan rasa kangen, tapi itu tidak cukup sayang, tidak cukup untuk meredam perasaanku yang terus berkecamuk menahan kerinduan.
oh sayangku, ingin rasanya waktu itu adalah besok, saat dimana kau katakan semua sudah beres dan aku datang kesana menjemputmu, ingin rasanya waktu itu adalah besok dimana kau dan zahra menjadi obat bagi kelelahanku ketika seharian bekerja dan penyemangatku di saat aku bekerja, disaat aku berangkat dan pulang dapat melihat wajah kalian, ingin rasanya waktu itu adalah besok disaat waktuku bersamamu menjadi lebih banyak untuk bisa menemani Zahra dalam perkembangannya.
jika apa yang kita rasakan saat ini adalah bentuk kesusahan, maka kita tinggal menunggu janji Allah tentang akan datangnya kebahagiaan kepada kita Sayang. karena yakinlah di balik kesusahan ada kebahagiaan. aku berharap kita dapat bersabar menjalani kenyataan ini, kamu, aku dan Zahra.
kamu tahu, masih teringat di kepalaku ketika menelpon kalian di suatu malam dan zahra dengan suara yang keras berteriak mengungkapkan perasaannya "bapa Aku Kangen" berkali-kali, kau tahu, tiba-tiba haru menyelinap di bilik perasaanku karenanya. Zahra pandai sekali, tidak sabar aku merasakan kebingungan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ketika berkumpul, tak sabar aku menjadi patnernya dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.
akupun masih ingat bagaimana emosionalnya dia (zahra) ketika mendapati kabar bahwa aku sakit, dan bahagianya dia ketika kukabari kepadanya kalo aku sudah sembuh. dia sungguh makhluk yang luar biasa, begitu empatik dan memiliki perasaan kasih yang teramat luar biasa terhadapku, meski waktuku terkadang terlalu sedikit untuknya selama ini, tapi dia memberikan sentuhan yang jauh luar biasa kepadaku, sentuhan yang selalu memunculkan harapan-harapan, yang selalu menjadi alasan kenapa kita harus terus berusaha, dan terus hidup.
salam kangenku untuk kalian
Bontang, 1 April 2011
HD
Suamimu
aku tahu kabarmu baik sayang, seperti yang kau ungkapkan padaku melalui telpon dan sms, meskipun demikian menurutku tentunya tidak jauh lebih baik kalo aku berada disana atau ketika kalian disini bersamaku. Kangen sekali perasaanku kepadamu sayang, kepada Zahra, lebih dari sebulan kitaa. gak ketemu, rasanya perasaan ini selalu menderu dibuatnya. jarak kita semakin jauh yang, jika kemaren, saat aku masih dalam studi di Balikpapan, begitu gampang rasanya aku untuk menemuimu disaat kerinduan memuncak, tapi kini di Bontang dengan kerjaan seperti ini begitu sulit rasanya menuntaskan kerinduan ini kepada Kalian.
aku merindukan menjadi orang bebas, bebas dari jerat rutinitas yang kuhadapi, meski menantang tapi seperti penjara yang menjeratku, mempersulit diriku untuk bisa berada di atmosfir kalian. kau tahu membayangkan kalian disana tanpaku, pernah membuatku tertegun dan mengharu biru, apa lagi membayangkan zahra yang sedang tumbuh dengan pesatnya, mendengar suara kalian lewat telpon mungkin awalnya bisa dijadikan media untuk memuaskan rasa kangen, tapi itu tidak cukup sayang, tidak cukup untuk meredam perasaanku yang terus berkecamuk menahan kerinduan.
oh sayangku, ingin rasanya waktu itu adalah besok, saat dimana kau katakan semua sudah beres dan aku datang kesana menjemputmu, ingin rasanya waktu itu adalah besok dimana kau dan zahra menjadi obat bagi kelelahanku ketika seharian bekerja dan penyemangatku di saat aku bekerja, disaat aku berangkat dan pulang dapat melihat wajah kalian, ingin rasanya waktu itu adalah besok disaat waktuku bersamamu menjadi lebih banyak untuk bisa menemani Zahra dalam perkembangannya.
jika apa yang kita rasakan saat ini adalah bentuk kesusahan, maka kita tinggal menunggu janji Allah tentang akan datangnya kebahagiaan kepada kita Sayang. karena yakinlah di balik kesusahan ada kebahagiaan. aku berharap kita dapat bersabar menjalani kenyataan ini, kamu, aku dan Zahra.
kamu tahu, masih teringat di kepalaku ketika menelpon kalian di suatu malam dan zahra dengan suara yang keras berteriak mengungkapkan perasaannya "bapa Aku Kangen" berkali-kali, kau tahu, tiba-tiba haru menyelinap di bilik perasaanku karenanya. Zahra pandai sekali, tidak sabar aku merasakan kebingungan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ketika berkumpul, tak sabar aku menjadi patnernya dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.
akupun masih ingat bagaimana emosionalnya dia (zahra) ketika mendapati kabar bahwa aku sakit, dan bahagianya dia ketika kukabari kepadanya kalo aku sudah sembuh. dia sungguh makhluk yang luar biasa, begitu empatik dan memiliki perasaan kasih yang teramat luar biasa terhadapku, meski waktuku terkadang terlalu sedikit untuknya selama ini, tapi dia memberikan sentuhan yang jauh luar biasa kepadaku, sentuhan yang selalu memunculkan harapan-harapan, yang selalu menjadi alasan kenapa kita harus terus berusaha, dan terus hidup.
salam kangenku untuk kalian
Bontang, 1 April 2011
HD
Suamimu
Komentar
Posting Komentar