Pesan-pesan Anies Baswedan Dalam Kelas ke-11 Akber Balikpapan
Entah dari mana informasi itu datang, mengetahui bahwa Anies
Baswedan, salah seorang tokoh muda Indonesia yang juga Rektor
Universitas Paramadina ada di Balikpapan, melahirkan inisiatif hebat
penggiat Akademi Berbagi (Akber) Balikpapan untuk membuka kelas ke-11
bertempat di Gedung Bank Indonesia, Balikpapan, dengan beliau sebagai
pembicara. Temanya membangun optimismisme ke Indonesiaan.
Beberapa catatan penting yang dikemukakan Anies Baswedan dalam Kelas Akber Balikpapan:
- Cara pandang anak muda dalam melihat Indonesia harus keluar dari mindstream yang ada "Anak muda harus berfikir out of the box dalam Indonesia, yang dengan pemikiran seperti itu kita menjadi optimis" ujarnya
- Media massa (koran dan TV) kerap menggiring opini anak-anak muda menjadi cenderung pesimis terhadap Indonesia hari esok "Coba sebutkan berapa daerah yang konflik karena pilkada, jika konflik pilkada di daerah masih bisa dihitung dalam genggaman tangan maka masalah tersebut tidak jauh lebih besar dari pada daerah yang sukses melaksanakan pilkada dengan damai, jika masalah masih bisa di hitung berarti masalah tersebut adalah kecil.
- Bukan keadaan Indonesia yang mengunci fikiran kita sehingga tidak bisa berkembang pada dasarnya terkadang kita mengunci fikiran kita sehingga cara pandang kita terhadap situasi Indonesia begitu sempit dan dangkal, sehingga penting untuk merubah cara pandang terlebih dahulu.
- Kita sering takut berfikir optimis karena takut dengan anggapan sebagai orang yang pro terhadap pemerintah, kita bisa membangun optimisme tanpa harus pro terhadap pemerintah. Di sisi lain kita kerap mengembangkan kritisisme terhadap pemerintah, sayangnya kritisisme tersebut cenderung membawa pesimisme. Dan akan sangat baik jika kita bisa membangun kritisisme tanpa harus mengembangkan Pesimisme.
- Dalam menghadapi sebuah perubahan (misal kenaikan BBM), tugas seorang pemimpin seharusnya menyiapkan rakyatnya untuk siap terhadap guncangan yang akan terjadi, jangan membuat keputusan yang tidak memuat kepastian, yang menyebabkan rakyat (mereka) yang dipimpin berada dalam ketidak pastian.
- Orang tua bercerita tentang masa lalu, sedangkan anak muda merencanakan masa depan. Mulai saat ini anak muda harus membangun pandangan optimis tentang Indonesia besok, yang dengannya dia bisa mengantisipasi perubahan yang akan terjadi.
- kita sering kalah bukan karena tidak mampu tapi kita kalah karena kurang mengantisipasi perubahan
- Jika harus melihat sejarah tentang anak muda di awal kemerdekaan mereka menghadapi situasi sulit, mereka menghadapi krisis ekonomi dan 95 % persen rakyat Indonesua buta huruf tapi gak membuat mereka berhenti untuk melanjutkan kemerdekaan yang diimpikan.
- Anak muda harus menguasai bahasa Inggris sebagai bagian mempersiapkan diri menghadapi perubahan, dimana Indonesia akan menjadi bagian dari masyarakat global.
Semoga catatan kecil dapat membantu.
salam Optimisme
Balikpapan, 1 maret 2012
HD
Komentar
Posting Komentar