Raisah Zahra "Yang Belajar dalam Sakitnya" part 2
hemmmm
subahanallah, maha suci engkau ya Allah yang menunjukan keajaiban kepada kami (aku dan istriku) melalu anak kami, Raisah Zahra. disaat sakit "gejala disentri" sebagaimana hasil pemeriksaan dokter beberapa hari lalu, dia memiliki kesadaran untuk menunjang pemulihanya, banyak minum air putih dan mengurangi makanan kemasan.
baru saja aku mendapat kabar dari Istriku, melalui pesan singkat dia mengabarkan bagaimana kekagumannya terhadap Raisah Zahra yang berkomitment terhadap proses penyembuhan dirinya. beriut pesan singkat istriku, yang disertai dengan percakapannya dengan Raisah Zahra, yang dikirim pada 7 Desember 2010.
pesan singkat pertama pukul 19. 37
"tak henti-henti kuucap subahallah atas keteguhan anakmu, pas ada pale jaenal (tukang pentol red.) Raisah : ma aku mau pentol
Istriku : tapi perut Raisah? ingat gak apa kata dokter?
Raisah : Oh iya ya ma, kan Raisah Belum boleh makan pentol sama bakso
Istriku : iya kan
Raisah : tapi nanti kalo sembuh bolehkan ma?
Istriku : membalas anggukan
Raisah : kita pulang aja yo ma!!
pesan singkat kedua pukul 19.43
"barusan lagi.
Raisah : ma nonton ke bawah yo tempat anga
istriku : boleh tapi ingat komitmentnya kan gak boleh jajan
Raisah : ok ma, kalo aku udah sembuh baru jajan.
aku selalu terharu dengan keteguhannya, bahkan tadi menitikan air mata. betapa inginnya dia segera sembuh bahkan rela ninggalin semua kebiasaan demi kesehatannya, dia pengen, tapi mampu mengendalikan diri. jadi malu karena terkadang jiwaku ga setegar dia, bahkan terkesan rapuh. yang maafkan aku ya, betapa aku selalu memaksakan emosiku padamu, aku sayang kamu.
salam
Balikpapan, 8 Desember 2010
01.28
Dibiliki Diskusi LBH Pos Balikpapan
ditemani Film Lucunya Negeri ini
subahanallah, maha suci engkau ya Allah yang menunjukan keajaiban kepada kami (aku dan istriku) melalu anak kami, Raisah Zahra. disaat sakit "gejala disentri" sebagaimana hasil pemeriksaan dokter beberapa hari lalu, dia memiliki kesadaran untuk menunjang pemulihanya, banyak minum air putih dan mengurangi makanan kemasan.
baru saja aku mendapat kabar dari Istriku, melalui pesan singkat dia mengabarkan bagaimana kekagumannya terhadap Raisah Zahra yang berkomitment terhadap proses penyembuhan dirinya. beriut pesan singkat istriku, yang disertai dengan percakapannya dengan Raisah Zahra, yang dikirim pada 7 Desember 2010.
pesan singkat pertama pukul 19. 37
"tak henti-henti kuucap subahallah atas keteguhan anakmu, pas ada pale jaenal (tukang pentol red.) Raisah : ma aku mau pentol
Istriku : tapi perut Raisah? ingat gak apa kata dokter?
Raisah : Oh iya ya ma, kan Raisah Belum boleh makan pentol sama bakso
Istriku : iya kan
Raisah : tapi nanti kalo sembuh bolehkan ma?
Istriku : membalas anggukan
Raisah : kita pulang aja yo ma!!
pesan singkat kedua pukul 19.43
"barusan lagi.
Raisah : ma nonton ke bawah yo tempat anga
istriku : boleh tapi ingat komitmentnya kan gak boleh jajan
Raisah : ok ma, kalo aku udah sembuh baru jajan.
aku selalu terharu dengan keteguhannya, bahkan tadi menitikan air mata. betapa inginnya dia segera sembuh bahkan rela ninggalin semua kebiasaan demi kesehatannya, dia pengen, tapi mampu mengendalikan diri. jadi malu karena terkadang jiwaku ga setegar dia, bahkan terkesan rapuh. yang maafkan aku ya, betapa aku selalu memaksakan emosiku padamu, aku sayang kamu.
salam
Balikpapan, 8 Desember 2010
01.28
Dibiliki Diskusi LBH Pos Balikpapan
ditemani Film Lucunya Negeri ini
Komentar
Posting Komentar